Three Billboards Outside Ebbing Missouri

sinopsis-three-billboards-outside-ebbin-57b8fa.jpg

Detail Film

Judul : Three Billboards Outside Ebbing Missouri

Genre : Drama, Komedi, Kriminal

Sutradara : Martin McDonagh

Produser : Graham Broadbent, Peter Czernin, Martin McDonagh

Skenario : Martin McDonagh

Pemeran : Frances McDormand, Woody Harrelson, Sam Rockwell, John Hawkes, Peter Dinklage

Musik : Carter Burwell

Sinematografi : Ben Davis

Penyunting : Jon Gregory

Perusahaan Produksi : Fox Searchlight Pictures, Film4 Production, Blueprint Pictures, Cutting Edge Group

Distributor : Fox Searchlight Pictures

Tanggal Rilis : 4 September 2017 (Vestival Film Vanesia), 10 November 2017 (terbatas di Amerika Serikat), 1 Desember 2017 (secara luas di Amerika Serikat, 12 Januari 2018 (Britania Raya)

Durasi : 115 menit

Negara : Amerika Serikat, Britania Raya

Bahasa : Inggris

Anggaran : $12juta

Pendapatan kotor : $144,623,490

(Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Three_Billboards_Outside_Ebbing,_Missouri)

***

 

Sinopsis :

Three_Billboards_Outside_Ebbing_Missouri_3.jpg

Film ini menceritakan seorang ibu tunggal, Mildred Hayes (Frances McDormand) yang masih berduka atas pemerkosaan dan pembunuhan terhadap putrinya yang masih remaja, Angela (Kathryn Newton). Hal inilah yang membuat dirinya menyewa tiga papan reklame yang sudah usang di dekat rumahnya. Ini dilakukannya karena rasa marahnya karena tidak ada perkembangan dalam penyelidikan tentang kasus sang putri.

Tiga papan reklame itu bertuliskan : Raped While Dying (Diperkosa saat sekarat), And Still No arrests? (Dan pelaku masih belum tertangkap?), How come, Chief Willoughby? (Bagaimana bisa, Kapol Willoughby?). Warga kota merasa terganggu dan marah atas isi papan reklame tersebut. Isi papan reklame tersebut juga tak luput dari perhatian Sherif Bill Willoughby (Woody Harrelson) dan Opsir Jason Dixon (Sam Rockwell). Namun, Mildred mendengar kabar bahwa Willoughby menderita kanker pankreas stadium akhir. Alasan ini pulalah yang membuat warga mencemooh bahkan mengancam Mildred dan putranya, Robbie (Lucal Hedges) atas tindakan mereka tersebut.

Banyak konflik yang Mildred hadapi demi mendapatkan jawaban atas kematian putrinya. Begitu juga saat Mildred mendengar kabar bahwa Willoughby bunuh diri, hal ini makin membuat ia dibenci oleh warga.

Film yang disutradarai oleh Martin McDonagh ini masuk dalam nominasi ajang perfilman. Salah satunya menempati nominasi untuk kategori Best Motion Picture. Sang sutradara, Martin McDonagh pun juga mendapatkan nominasi untuk kategori Best Director dan Best Screenplay.

Scoring untuk film THREE BILLBOARDS OUTSIDE EBBING, MISSOURI oleh Carter Burwell juga tak luput dari perhatian dan mendapatkan nominasi untuk kategori Best Original Score.

Akankah Mildred berhasil memecahkan kasus dan menemukan siapa pemerkosan dan pembunuh putrinya?

***

 

Apa saja pesan/nilai positif yang tersirat dalam film ini?

Bebas tapi Tahu Aturan

“Apa saja yang boleh dan tak boleh kumutat pada reklame? Yang aku tahu, tak boleh memfitnah, dan mengumpat seperti ; ‘persetan’, ‘bajingan’, atau ‘jalang’, benar?” (Mildred Hayes)

 

Jangan Menghakimi Orang sebelum Mengoreksi Diri Sendiri

Chief Dixon : “Aku bisa saja menangkapmu, kalau mau”.

Petugas Reklame : “Atas tuduhan apa?”

Chief Dixon : “Membuang isi embermu, itu melanggar, kau mencemari lingkungan.”

Petugas Reklame : “Sebelum kau lakukan itu, petugas Dixon, bagaimana jika kau lihat dulu papan rekllame pertama di sana, setelah itu baru kita bicara tentang lingkungan.”

three-bilboards.jpg

Tiga papan reklame itu bertuliskan : Raped While Dying (Diperkosa saat sekarat), And Still No arrests? (Dan pelaku masih belum tertangkap?), How come, Chief Willoughby? (Bagaimana bisa, Kapol Willoughby?)

 

Jangan Salah Menduga, Kecuali Ada Bukti

Chief Cedric : Kenapa masih memperkerjakan dia (Dixon)?

Chief Bill : Sebenarnya dia baik hati.

Chief Cedric : Dia menyiksa orang di tahanan, Bill.

Chief Bill : Tidak ada, kecuali ada bukti nyata yang membenarkan itu.

 

Papan Reklame sebagai Media Penyampai Keluhan Masyarakat

121501.jpg

Reporter : Mildred Hayes, kenapa kau memasang reklame itu?

Mildred Hayes : Putriku Angela, diculik, diperkosa, dan dibunuh tujuh bulan lalu, tepat di jalan ini. Sepertinya kepolisian lokal terlalu sibuk menyiksa orang kulit hitam daripada menyelesaikan kejahatan yang sebenarnya. Kupikir papan reklame ini bisa sedikit memusatkan pikiran mereka. Jujur, aku tak tahu apa yang para polisi ini kerjakan. Yang kutahu, jasad putriku yang dibakar terkubur sedalam dua meter, sementara mereka makan camilan dan menangkap anak-anak yang bermain papan luncur di tempat parkir.

Reporter : Lalu kenapa ditujukan kepada Kapol Willoughby?

Mildred Hayes : Dia pemimpin mereka, kan? Harus ada yang bertanggung jawab.

Reporter : Willoughby yang bertanggung jawab?

Mildred Hayes : Ya, tentu saja.

 

Jangan Buang Waktu

Chief Bill : Kurasa memasang reklame itu tidaklah adil.

Mildred Hayes : Saat kau membuang waktumu kemari untuk mengeluh mungkin ada gadis lain yang sedang dibunuh sekarang. Tapi kuakui, kau totalitas berfokus pada satu hal.

 

Banyak Peluang Memecahkan Kasus

Charlie (Mantan Suami Mildred) : Apa yang terjadi di sini? Apa maksudnya memamasang reklame itu?

Mildred Hayes : Sudah cukup jelas, bukan?

Charlie: Aku mau kau jelaskan kepadaku.

Mildred Hayes : Aku hanya ingin beberapa orang berfokus pada pekerjaannya. Sudah tujuh bulan aku tak mendengar laporan dari mereka. Tapi aku menerima banyak laporan setelah kupasang reklame itu.

Charlie: Pikirmu, ini memfokuskan pikiran mereka? Kuberi tahu, itu memfokuskan pikiran mereka pada cara untuk mengacaukanmu.

Mildred Hayes : Semakin besar kau mengungkap kasus kepada publik, semakin besar peluang untuk memecahkannya. Semua ada di buku panduan.

 

Dampak Negatif?

Reporter : “Tampaknya luka tembak adalah penyebab kematian Kapol Willoughby (bunuh diri), seorang pria yang sangat dihormati di Ebbing atas ketekunan dan pengabdiannya kepada masyarakat. Apa pemicu keputusannya untuk mengakhiri hidup? Masih terlalu dini untuk berspekulasi. Ada rumor terkait penyakitnya, atau bisa jadi karena tekanan pekerjaan. Atau mungkin ada kaitannya dengan berita yang ramai dua minggu lalu, mengenai papan reklame, dan wanita yang memasangnya, Mildred Hayes.”
Kepedulian

Three-Billboards-Ebbing-Missouri-swing.jpg

Pertama, aku ingin minta maaf karena meninggal sebelum menangkap pembunuh putrimu. Aku sedih sekali dan hatiku terluka karena pikirmu aku tak peduli, padahal aku peduli. Ada beberapa kasus yang tak berhasil dipecahkan, lalu lima tahun kemudian ada orang mendengar orang lain mengoceh tentang kasus itu di bar atau sel penjara dan kasusnya selesai hanya karena kebodohan. Kuharap itu yang akan terjadi dengan kasus Angela, sungguh. Yang kedua, kuakui Mildred, memasang reklame itu adalah ide bagus. Itu seperti langkah catur. Meski itu tak ada kaitannya dengan kematianku, aku yakin warga kota akan berpikir sebaliknya. Karena itu, untuk membalasnya, kuputuskan untuk membayar biaya sewa bulan berikutnya. Pikirku itu akan lucu. Kau harus mempertahankannya sebulan lagi setelah menyebabkan kematianku. Kau yang tanggung, Mildred. Kuharap itu tak membunuhmu. Semoga beruntung untuk itu dan untuk segalanya. Aku berharap dan berdoa kau bisa menangkap pelakunya.” (Surat Bill sebelum meninggal untuk Mildred)

 

Bekerjalah dengan Rasa Cinta

rockwell.jpg

“Jason, ini Willoughby. Aku sudah meninggal sekarang, maaf soal itu. Ada yang ingin kukatakan kepadamu yang tak pernah kukatakan selagi hidup. Menurutku kau punya bakat menjadi polisi yang sangat baik, Jason. Dan kau tahu kenapa? Karena jauh di lubuk hatimu, kau orang yang baik. Aku tahu pikirmu aku mengada-ada, tapi tidak, bodoh. Aku juga tahu kau sangat marah. Aku juga tahu sejak ayahmu meninggal kau harus merawat ibumu. Tapi selama kau terus memendam kebencian, maka kurasa kau takkan pernah bisa menjadi sosok yang kauinginkan. Seorang detektif. Kau tahu apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang detektif? Dan aku tahu kau akan mengernyit saat aku mengatakan ini, tapi yang kaubutuhkan untuk menjadi seorang detektif adalah cinta. Karena melalui cinta, datanglah ketenangan. Dan melalui ketenangan, datanglah pemikiran. Dan kau butuh pemikiran untuk menemukan sesuatu, Jason. Hanya itu yang kaubutuhkan. Bahkan kau tak butuh pistol. Dan tentunya tak butuh kebencian. Kebencian takkan pernah bisa menyelesaikan apa pun. Namun ketenangan bisa. Pemikiran pun bisa. Cobalah. Cobalah hanya untuk sebuah perubahan. Takkan ada yang menganggap kau homo. Kalau pun ada, tangkap mereka atas tuduhan homofobia.  Mereka akan terkejut.  Semoga beruntung, Jason. Kau orang baik, hanya saja kau mengalami nasib buruk. Tapi semuanya akan berubah bagimu. Aku bisa merasakannya.” (Surat Bill sebelum meninggal untuk Chief Jason Dixon)

 

Jangan Putus Harapan

Dixon : Aku tak mau kau terlalu berharap, tapi ada seorang pria. Kurasa dia pelakunya. Aku dapat DNA-nya.

Mildred : Banyak?

Dixon : Mereka sedang memeriksanya

Mildred : Dia di penjara?

Dixon : Tidak, tapi dia takkan sulit ditemukan.

Mildred : Kenapa menurutmu dia pelakunya?

Dixon : Kudengar ocehannya tentang perbuatannya ke seorang gadis pada pertengahan tahun lalu. Aku tak mendengar secara utuh, tapi itu sangat mirip dengan yang menimpa Angela. Kemudian dia menghajarku. Tapi berkat itu aku dapat banyak DNA-nya (dengan mencakar mukanya). Jadi aku ingin memberitahumu secepatnya. Aku tak mau kau putus harapan.

 

Teruslah Berusaha

“Yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha, seperti kata Ibuku. Dulu nilai bahasa Inggrisku tak terlalu bagus di sekolah. Pikirku, ‘Yang bisa kulakukan hanyalah berusaha, dan tidak terlalu bodoh di pelajaran bahasa Inggris.’ Karena kau harus menguasainya jika ingin menjadi polisi. Jika ingin jadi apa pun, sebenarnya.” (Dixon)

***

 

Kesimpulan :

Film ini memberi tahu kita bahwa tulisan di papan reklame bisa mempengaruhi pikiran banyak orang, entah itu dampak negatif dan positif (semoga poin ini lebih banyak pengaruhnya), tergantung bagaimana masyarakat sekitar menilainya. Apapun dampaknya, tulisan di papan reklame adalah bagian dari media penyampai aspirasi/keluhan masyarakat. Dari sebuah tulisan di papan reklame itu menyadarkan kita akan adanya suatu hal yang penting, sebuah peringatan agar kita bisa peka terhadap masalah sekitar, dan kita dituntut untuk bisa memahami pesan yang tersirat di balik tulisan di papan reklame tersebut.

***

 

Oleh : Arif Erha

@BimbelGaneshaKnowledge, 26 Maret 2018